Jumat, 20 April 2012

Langkah Semarak Dua Puluh


Waktu semakin termakan masa
Setiap jam, menit, detik adalah nafas
Nafas untuk melihat hari yang dinanti
Hatiku berkata
“Cepat, datanglah hari idaman
Menuju suatu masa cemerlang”
Sebendel kertas bertahta intan hitam
Menceritakan sketsa kehidupan
Kehidupan rencana hari idaman
Dibuat dengan penuh harapan
Melihat senyum wahai sang penghui lapang
Akan acungkan jari terbesar
Amin, wahai arsitek muda
Butir dua puluh adalah berlian
Butir dua puluh adalah suka cita
Butir dua puluh adalh anugrah
Anugrah besar sang maha kuasa
Rasa yang tak pernah mati
Songsong dengan hati besar
Wahai kawan, ayo berbahagia

0 komentar:

Posting Komentar